Panduan memulakan bisnes event planner
1. Modal awal
Memulai bisnis wedding organizer untungnya tidak membutuhkan modal yang sangat besar. Sebagai seorang konsultan pernikahan, Anda tidak membutuhkan luas kantor yang besar. Meskipun demikian, Anda harus mengeluarkan biaya lainnya. Anda paling tidak harus menyewa pengacara untuk membuat kontrak-kontrak terkait perjanjian antara Anda dan klien Anda, atau untuk perlindungan aset Anda dari hutang. Anda juga harus mengeluarkan uang untuk pemasaran dan perlengkapan kantor. Anda bisa mencoba menggunakan kartu kredit bisnis dan memperoleh reward dari kartu kredit tersebut untuk mengurangi biaya.
2. Pangsa pasar
Meskipun banyak pasangan yang membutuhkan jasa wedding organizer ini, namun akan jauh lebih baik jika Anda mempelajari demografis pasar, kemudian menyocokkan layanan Anda dengan kebutuhan dan keinginan pasar tersebut. Demografis ini diartikan sebagai karakteristik orang-orang yang berpotensi menggunakan produk atau layanan Anda, sehingga cocok untuk dijadikan target market Anda. Karakteristik ini meliputi umur, pendidikan, tingkat penghasilan, gender, lokasi geografis, dan tipe rumah.
Sebagai contohnya, para mempelai memang klien utama dalam jasa ini, akan tetapi siapa yang biasanya membayar untuk pernikahan mereka? Tentu ayah dan ibunya, maka dari itu, strategi yang paling tepat bukanlah menargetkan mempelai tersebut, namun targetkan ke orang tua mereka. Pilihlah komunitas dimana banyak orang tua yang memiliki anak-anak dalam usia perkawinan. Berkonsentrasilah memasarkan jasa Anda ke dalam komunitas tersebut.
3. Tujuan bisnis
tentukan tujuan bisnis wedding organizer anda
Oleh karena Anda adalah bos untuk wedding organizer yang akan Anda dirikan, maka buatlah suatu tujuan bisnis agar Anda selalu tepat di jalur yang benar. Buatlah tujuan yang realistis mengenai berapa target pendapatan Anda dan bagaimana pendapatan tersebut bisa terus meningkat.
Aturlah pertemuan dengan vendor lokal dan tentukan batas waktunya (semisal menemui 15 vendor bunga lokal dalam sebulan). Ingatlah juga untuk membuat goal pribadi untuk diri Anda sendiri, misal mengikuti kursus untuk mengasah kemampuan bisnis Anda.
4. Portofolio
Selain dengan word of mouth, cara utama untuk menjual diri Anda sebagai wedding organizer adalah dengan portofolio. Masukkan ke dalam portofolio Anda foto-foto contoh pernikahan (tidak harus asli) , termasuk meja resepsi, dekorasi, dan juga cake. Tunjukkan bahwa Anda selalu update dengan tren pernikahan dan Anda juga teliti dengan detail. Gunakan kesempatan ini untuk bekerja sama dengan vendor lokal. Tawarkan kepada mereka bahwa Anda akan merekomendasikan mereka jika mereka mau bekerja sama dengan Anda.
Anda juga bisa menyertakan testimoni dan foto dari pernikahan teman dan saudara dimana Anda pernah berkontribusi. Berikanlah daftar sertifikasi yang Anda miliki dan contoh timeline pernikahan yang telah Anda buat.
5. Dapatkan klien pertama Anda
dapatkan klien pertama wedding organizer Anda
Mendapatkan klien pertama merupakan tantangan yang paling sulit bagi sebuah wedding organizer. Untuk mendapatkannya, lakukan strategi seperti mengirimkan surat ke pasangan yang baru saja tunangan di area Anda, berbicara dengan orang-orang yang Anda tahu akan segerea menikah, atau menawarkan jasa Anda dengan diskon yang besar kepada teman atau kenalan teman Anda.
6. Pasarkan bisnis Anda
Kebanyakan pemilik bisnis kecil menghabiskan minimal 25% waktunya untuk memasarkan bisnisnya. Untungnya, pekerjaan ini tidak harus marah ataupun menghabiskan waktu yang banyak. Di samping membuat website yang berisi portofolio Anda, buatlah Facebook page untuk bisnis Anda tersebut yang berisi tren pernikahan yang paling update, termasuk foto-foto dari pernikahan yang telah Anda rancang sebelumnya. Buatlah juga papan inspirasi melalui Pinterest. Jika Anda memiliki uang lebih, Anda juga bisa mencetak brosur, mengikuti pameran wedding dimana semua vendor akan bertemu dengan ratusan atau ribuan pasangan yang akan menikah.
7. Sertifikasi
Dapatkanlah sertifikasi atau gelar untuk bidang perencanaan event jika Anda tidak memiliki itu. Gelar di bidang perhotelan juga bisa jadi berguna di bidang ini, akan tetapi sertifikasi resmi untuk bidang khusus wedding planner tentunya akan lebih baik.
Sebagai seorang pemilik bisnis kecil, jangan terlalu kaku. Untuk awal-awal, Anda memang harus bisa merangkap sebagai perencana pernikahan, akuntan, direktur pemasaran, pembantu umum, dsb. Yang terpenting, fokuslah ke tujuan Anda dan berikanlah kepuasan dan pelayanan yang terbaik kepada klien Anda. Pasti nantinya bisnis Anda akan berkembang dengan sendirinya. Demikianlah panduan cara memulai bisnis wedding organizer yang baik. Selamat berjuang memulai wedding organizer yang sukses dan menguntungkan ya!